SELAMAT DATANG di CATATAN ORANG PINGGIRAN, Blog Khusus Untuk Tempat Men-share Berbagai Kisah & Harapan Orang Pinggiran

Temukan Disini

Sabtu, 19 September 2015

Surat Kecil Buat Pak JR Saragih

\"jr
Selamat Pagi, Pak JR yang terhormat!

Semoga Kesehatan & Kesuksesan selalu menyertai Bapak dan sekeluarga,
*Amin*

Pak JR, sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila kehadiran surat kecil ini mengusik ketenangan Bapak.
Surat ini hanyalah sebuah Surat Kecil yang berisi catatan singkat/curahan hati saya sebagai orang kecil yang tak tau \'apa-apa\'.
Maaf juga kalau surat ini saya kirim lewat media internet, bukan karena ingin mencari sensasi/popularitas, tapi mungkin lewat media ini Bapak bisa mendengar keluhan saya.

Sebenarnya saya lumayan \'takut\' menulis surat ini, karena dengan terbitnya surat ini, mungkin akan bertambah banyak orang yang akan membenci saya, terutaman orang-orang yang berada di bawah jajaran Bapak.
Bapak pasti sudah tau khan kalau orang benci sama kita, semua urusan akan menjadi sulit.
Tapi daripada memendam uneng-uneg didalam hati, lebih baik uneg-uneg itu saya tuangkan dalan bentuk surat seperti ini.

Ohya, Pak?
Masih ingatkah Bapak sekitar bulan Agustus 2014 yang lalu Bapak membuat sebuah Surat Himbauan tentang administrasi kependudukan?
Di surat itu Bapak menghimbau agar seluruh masyarakat Simalungun melengkapi administrasi kependudukan seperti:
1. KTP
2. KK
3. Akta Lahir Anak
4. Akta Nikah
Bapak menyebutkan Program ini Gratis.
Bapak juga menyebutkan UU tentang Administrasi Kependudukan ini(maaf Pak, saya kurang paham dengan UU, jadi saya lupa entah UU nomor/tahun berapa) dan juga sanksi bila melanggar UU ini.
Sebagai warga yang takut akan hukum, saya juga ikut melengkapi berkas-berkas kependudukan keluarga saya, dengan mengantarnya ke rumah Sekdes di nagori saya.
Saya mengurus:
1. Akte Lahir untuk 2 orang putri saya yang saat itu masih berumur 3 dan 1 tahun.
2. KK, karna sebelumnya di KK saya baru tercantum 1 orang anak.
3. Akta nikah (maaf pak, bukannya saya tidak resmi menikah, tapi saat itu hanya surat nikah dari gereja yang keluar, bgitulah kalau di kampung-kampung).

Tak lupa juga saya setor uang sebesar Rp.130.000,-, karna segitulah biayanya dipatok, walau Bapak mengatakan GRATIS. Kenyataan memang selalu begitu.
Bagi orang-orang beruang, uang Rp.130.000,- memang sangat kecil nilainya, tapi kalau bagi saya uang segitu jumlahnya lumayan besar.
Upah kerja saya sebagai buruh tani hanya Rp.40.000, perhari, itupun kalau ada kerjaan.
Kalau gak ada,....?
Seperti saat saya serahkan uang Rp.130.000,- itu, di kampung sedang musim kemarau yang berkepanjangan, jadi gak ada yang butuh pekerja ladang/sawah.
Jadi uang itu saya dapat dari hasil pinjam sana-pinjam sini.

Masih mending kalau berkas-berkas nya jadi/selesai, ini samapai setahun lebih gak selesai-selesai.
Ada apa sebenarnya dibalik semua ini, Pak...? Masac cuma ngerjain berkas segitu aja sampai setahun lebih lamanya?
Apa ini hanya sebagai akal-akalan untuk mencari uang dengan topeng \'GRATIS\'...?
Saya rasa tak mungkin, soalnya Pak JR khan sudah kaya, Pak JR sudah punya Hotel, punya Yayasan/sekolah, Punya Rumah Sakit, bahkan Pak JR juga sudah punya helikopter. Semoga dengan selesainya Bandara Raya nanti, Bapak juga memiliki jet pribadi.
Jadi, saya kira Bapak tidak mungkin mengambil uang masyarakat dengan cara seperti ini.

Ohya pak, saya dengar-dengar, bulan 12 ini Kabupaten Simalungun akan mengadakan Pilkada, dan Bapak juga ikut kembali meramaikan bursa calon bupati.
Yang saya takutkan, gimana nanti nasib uang saya yang Rp.130.000,- kalau misalkan Bapak kalah dalam pertarungan Pilkada?
Berkas saya gak mungkin selsai, atau uang saya gak mungkin kembali.
Jujur saja Pak, berkas saya baru cuma KK saja yang udah selesai, yang lain belum. Itupun karena saya susul terus.
Saya sangat berterimakasih banyak sama Bapak bila berkas-berkas saya itu selesi sebelum tahun 2015 berakhir.

Oh ya, Pak, sekian dulu surat kecil saya ini ya, soalnya saya harus kerja ke ladang orang nih, lumayan, biar bisa beli beras buat istri dan anak-anak.

semoga harapan saya juga masyarakat yang lain bisa terkabul.
Sekali lagi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada kata-kata saya yang salah,
atau tulisan saya ini mengusik ketenangan Bapak.
Sedikitpun tak ada niat saya seperti itu.

Titip salam buat Ibu(istri Bapak) dan juga putri 8apak, serta keluarga yang lain...
Horas...

NB:
Bila bapak bersedia membalas Surat Kecil ini, silahkan kirim ke alamat
anakpinggiranmail@gmail.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar!