Umairoh, Bocah Yatim Piatu Pengais Tepung Tapioka

Kemarin siang saya bersama 3 orang
teman mengunjungi sebuah tempat wisata di kawasan New Territories Hong
Kong. Semula rencana yang sudah kami susun 3 hari sebelumnya ini hanya
semata-mata ingin melihat pagoda yang juga berfungsi sebagai aviary
di Yuen Long’s Park yang cukup terkenal itu. Tetapi tujuan semula untuk
“bersenang-senang” di sana akhirnya kami ubah dengan adanya misi
mencari donatur untuk Iroh.
Siapakah Iroh? Perkenanlah di sini saya
akan bercerita tentang kerasnya perjuangan bocah yatim piatu untuk
bertahan hidup. Cerita bermula dari teman saya sesama TKW. Namanya Mbak
Maya. 3 hari yang lalu, Mbak Maya menelpon saya. Karena selama ini dia
mengetahui aktifitas saya yang suka menulis di Kompasiana, kali ini dia
meminta kesediaan saya untuk menuliskan kisah Iroh.
Umairoh atau yang biasa dipanggil Iroh
ini adalah tetangga dari Mbak Maya di kampung. Kebetulan Mbak Maya ini
juga berasal dari kabupaten yang sama dengan saya yaitu Pati, Jawa
Tengah. Diceritakan oleh Mbak Maya, bahwa saat ini suami beliau (Bapak
Muhammad Sofwan) di kampung halamannya tengah gencar menggalang dana
untuk turut meringankan beban hidup yang ditanggung Umairoh.
Dan melalui percakapan via telepon itu,
Mbak Maya mengungkapkan bahwa kisah Iroh telah ditayangkan oleh sebuah
stasiun televisi. Tepatnya pada hari Selasa tanggal 10 April yang lalu.
Adalah stasiun televisi Trans7 melalui program acara “Orang Pinggiran”
menayangkan kisah “Umairoh Bocah Pengais Tepung”. Begitu info itu saya
dapatkan sayapun lantas mencari videonya di Youtube.
Menyimak tayangan itu membuat saya
benar-benar menitikkan air mata. Maka siang tadi, kami berempat sepakat
untuk melakukan aksi “penggalangan dana” untuk Umairoh. Rencananya dana
yang terkumpul akan kami serahkan kepada Umairoh bulan depan. Dana
tersebut akan diserahkan langsung kepada Umairoh melalui teman saya yang
kebetulan akan pulang ke Tanah Air karena habis masa kontrak kerjanya
(Wahyu Retno Asih).
Maka meluncurlah kami ke Yuen Long. Di
sana kami bergabung dengan Ibu Binah yang merupakan anggota dari Forum
Silaturrahim Muslimah (FSM Bersatu)-sebuah forum pengajian ibu-ibu TKW.
Dimana sebelumnya, Mbak Maya sudah mengkoordinasikan masalah
penggalangan dana dengan beliau. Dengan bantuan Ibu Binah inilah kami
mencoba mengetuk hati para TKW yang sedang berlibur di areal tempat
wisata Yuen Long’ Park.
Metode yang kami gunakan untuk menarik
perhatian dari teman-teman adalah dengan memutarkan tayangan video
“Orang Pinggiran” yang berjudul “Umairoh Bocah Pengais Tepung” melalui
Youtube. Mbak Maya juga memberi uraian bahwa setting pengambilan gambar
untuk program acara dari Trans7 tersebut diambil di pelataran rumah
mertua-nya.
Sebagian dari ibu-ibu yang turut
menyaksikan video tersebut tampak larut dalam kesedihan. Mereka bisa
merasakan betapa berat beban hidup yang dirasakan Umairoh. Alhamdulillah
dari kegiatan tadi siang, kami bisa mengumpulkan sejumlah uang untuk
kami serahkan kepada Umairoh. Insyaallah untuk minggu-minggu ke
depannya, kami juga akan melakukan hal yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar!